Minggu, 01 Desember 2019

Peranan Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK


    


Gambar terkait   Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. Teknologi informasi dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan sistem bimbingan dan konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (konseli), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.



        Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut ICT (Information and Communication Technology) yang menghadirkan tantangan baru bagi praktisi bimbingan dan konseling. Teknologi informasi dan komunikasi lebih cenderung pada eksploitasi peran dan fungsi dari teknologi komputer. Berbicara ICT berarti berbicara komputer baik pemanfaatannya, peran dan fungsinya dalam kehidupan. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya relevansi yang harus dilakukan oleh para prkatisi bimbingan dan konseling untuk menjawab tantangan ini. Keterampilan konselor  atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan.


Berikut beberapa fungsi dan peranan teknologi informasi dalam bimbingan konseling menurut Yoezron (2010), yaitu:

     1.      Publikasi, teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK.
     2.      Pelayanan dan bantuan, dalam fungsi ini bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
     3.      Pendidikan, dikatakan demikian karena di dalam informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.


Bimbingan dan konseling tidak akan dapat berdiri sebagai ilmu sendiri. Bimbingan dan konseling memerlukan bidang penunjang lain yang dibutuhkan agar menjadi ilmu yang memandirikan. Berbagai ilmu menunjang kebutuhan pada bidang bimbingan dan konseling, salah satunya adalah teknologi Informasi. Teknologi informasi yang begitu menarik banyak orang untuk mencapai progres yang sangat dibutuhkan akan sangat membantu bidang lain terutama pada bidang bimbingan dan konseling.

Teknologi Informasi sangat membantu berbagai masalah konselor dan konseli untuk melakukan proses konseling serta bimbingan. Dengan adanya kolaborasi antara Teknologi Informasi dengan Bimbingan dan Konseling, maka akan lebih mempermudah konselor untuk melakukan tugasnya. Melalui TI, Bimbingan dan Konseling dapat melaksanakan program-program dengan lebih baik.